Workshop defi
s,Pd
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
OLEH:
RATNA
JUWITA
11115200906
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa penulis persembahkan
kehadirat Allah SWT. Atas rahmat taufiq, serta hidayah-Nya, makalah ini
dapat diselesaikan sehingga dapat dipersembahkan kepada para pembaca yang
budiman sebagaimana wujudnya sekarang. Adapun judul makalah yang kami sajikan
dan kami paparkan dalam mata kuliah workshop matematika“Media Pembelajaran Matematika”.
Makalah
ini merupakan hasil kerja maksimal dari penulis, sesuai dengan tenaga dan
kemampuan yang ada pada penulis, namun penulis juga menyadari bahwa dalam
penulisan ini masih banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan. Penulis mohon
maaf. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada pada pembaca , dosen
pembimbing, atas segala motivasi yang diberikan.
Pekanbaru,
februari 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI..................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................
2
C. Tujuan........................................................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
1. pengertian media pembelajaran matematika..........................................................................
4
2. fungsi, manfaat serta kegunaan media
pembelajaran matematika....................................... 7
3. pengenalan beberapa media pembelajaran............................................................................
9
4. penggunaan media pembelajaran........................................................................................... 18
5. evaluasi media pembelajaran matematika............................................................................. 24
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................................. 25
B. Saran....................................................................................................................................... 27
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebagian
besar siswa merasa bahwa matematika itu merupakan mata pelajaran yang sulit,
dan hanya beberapa diantaranya merasa sebagai pelajaran yang menarik karena
menantang. Mungkin “penyakit” ini telah berumur puluhan bahkan mungkin ratusan
tahun. Para “dokter” belum mampu memberikan obat yang mujarab untuk
menyembuhkan penyakit ini. Mungkin beberapa orang tua dibuat pusing tujuh
keliling jika mempunyai putra/putri yang menghadapi masalah ini. Banyak orang
mengambil jalan penyelesaian dengan mengikutsertakan putra/putrinya dalam
bimbingan belajar atau les private. Hal ini tak sepenuhnya salah, namun menurut
hemat saya penyelesaian itu merupakan penyelesaian yang darurat saja.
Penyelesaian yang relatif permanen menurut saya adalah menumbuhkan motivasi
yang kuat dalam diri anak akan kebutuhan dan keuntungan mempelajari matematika.
Namun pekerjaan ini tidak mudah untuk dilakukan, mengingat “penyakit” tersebut telah
begitu mewabah. Jadi merupakan tugas yang relatif berat untuk orang tua dan
guru untuk mengatasi masalah ini. Semoga saja suatu saat nanti akan ditemukan
satu treatment yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.
Kegiatan
belajar mengajar (KBM ) yang dilaksanakan setiap hari, merupakan kehidupan dari
suatu kelas, dimana guru dan siswa saling terkait dalam pelaksanaan kegiatan
yang telah direncanakan oleh guru. Keberhasilan kegiatan tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab guru, karena guru merupakan pengelolaaa tunggal didalam
kelas. Oleh kaarena itu bila siswa kurang bisa menunjukkan keterampilan dalam
suatu mata pelajaran, maka tuduhan kekurangan keberhasilan juga tertuju pada
guru.
dalam proses belajar mengajar
sebaiknya diusahakan agar terjadi variasi aktivitas yang melibatkan semua alat
indera pebelajar. Semakin banyak alat indera yang terlibat untuk menerima dan
mengolah informasi (isi pelajaran), semakin besar kemungkinan isi pelajaran
tersebut dapat dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan pebelajar. Jadi agar
pesan-pesan dalam materi yang disajikan dapat diterima dengan mudah (atau
pembelajaran berhasil dengan baik), maka pengajar harus berupaya menampilkan
stimulus yang dapat diproses dengan berbagai indera pebelajar. Pengertian
stimulus dalam hal ini adalah suatu “perantara” yang menjembatani antara
penerima pesan (pebelajar) dan sumber pesan (pengajar) agar terjadi komunikasi
yang efektif.
B. Rumusan
masalah
Disini
kami mengupas tentang berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
matematika. Di makalah ini juga mengupas
tentang pengertian media, fungsi, manfaat serta kegunaan nya. Dan masih
banyak lagi.
C. Tujuan
Dalam tahun-tahun belakangan ini
telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme.
Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh
guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam
pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa
(teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi
seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator
pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi
dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut
Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas
perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah,
rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta
fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer,
perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
BAB II PEMBAHASAN
I.
Pengertian Media pembelajaran matematika
Kata
media berasal dari bahasa latin medius
yang secara harfiah berarti ‘tengah ‘, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa arab , media adalah perantar atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely pada tahun
1971 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. [1]
Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Acapkali
kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu
atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh hamalik pada tahun 1986 dimana
ia meelihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang
maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
Sementara itu Gagne dan Briggs pada tahun 1975 secara emplisit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan
isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape, recorder,
kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,
gambar, grafik, televisi, dan computer. Dengan kata lain media adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa untuk belajar. Dilain
pihak , Naational Education Association memberikan defenisi media sebagai
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya;
dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca.
Pengertian media mengarah pada
sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi
pesan) dan penerima pesan (Latuheru, 1988:9). Menurut McLuhan (dalam
Sihkabuden, 1985:2) media merupakan suatu sarana atau channel sebagai perantara
antara pemberi pesan kepada penerima pesan. Blacks dan Horalsen (dalam
Sihkabuden, 1999:1) juga mempunyai pendapat tentang media. Menurut mereka,
media adalah saluran komunikasi atau medium yang digunakan untuk membawa atau
menyampaikan suatu pesan dimana medium itu merupakan jalan atau alat dengan
suatu pesan berjalan antara komunitor ke komunikan.[2]
Media
pembelajaran secara
umum adalah alat bantu proses
belajar mengajar Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran / pelatihan. Proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media
pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi
dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral
dari sistem pembelajaran.
Menurut
Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali
menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku
teks,bahanbelajaryangdibuatolehgurudan“audio-visual”.
Media pengajaran
Matematika adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara
untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional yang berhubungan dengaaan angka,
bilangan serta rumus-rumus dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan
pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Istilah-istilah yang memiliki
pengertian hamper sama dengan media pengajaran yaitu alat pengajaran dan alat
peraga. Hal ini sesuai dengan ungkapan dari B. Suryo Subroto (1984) yang
menyebutkan bahwa terdapat 3 macam sarana pendidikan yaitu alat pelajaran, alat
peraga, dan media pengajaran .[3]
a.
Alat
peraga yaitu alat yang digunakan secara langsung dalam pelajaran. Contoh alat
tulis.
b.
Alat
peraga yaitu alat pembantu pengajaran yang mudah member pengertian kepada
peserta didik/suatu bentuk perwujudan dari suatu pengertian. Contoh: alat
peraga kubus, balok, globe dll.
2. Fungsi, Manfaat,serta
Kegunaan Media Pembelajaran Matematika
Media pembelajaran, khususnya media visual, memiliki 4
fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi
kompensatoris.[4]
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran
matematika. Media gambar atau animasi yang diproyeksikan melalui LCD (Liquid
Crystal Display) dapat memfokuskan dan mengarahkan perhatian mereka kepada
pelajaran hitung-hitungan yang akan mereka terima. Hal ini berpengaruh terhadap
penguasaan materi pelajaran yang lebih baik oleh siswa.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat
keterlibatan emosi dan sikap siswa pada saat menyimak tayangan materi pelajaran
hitungan yang disertai dengan visualisasi. Misalnya, tayangan video bangun
ruang, dll
Fungsi kognitif media visual terlihat dari kajian-kajian
ilmiah yang mengemukakan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
Sedangkan fungsi kompensatoris dari media pembelajaran dapat
dilihat dari hasil penelitian bahwa media visual membantu pemahaman dan ingatan
isi materi bagi siswa yang lemah dalam membaca.
Secara lebih khusus ada delapan manfaat media dalam
pembelajaran, yaitu:
(1) penyampaian perkuliahan menjadi lebih baku,
(2) pembelajaran cenderung menjadi lebih menarik,
(3) pembelajaran menjadi lebih interaktif,
(4) lama waktu pembelajaran dapat dikurangi,
(5) kualitas hasil belajar siswa lebih meningkat,
(6) pembelajaran dapat berlangsung di mana dan kapan
saja,
(7) sikap positif siswa terhadap materi belajar dan proses
belajar dapat ditingkatkan,
(8) peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.”
Oleh karena banyaknya manfaat yang diperoleh dari
pemanfaatan media pembelajaran, maka guru sebagai sumber pembawa informasi bagi
peserta didik hendaknya menyadari akan pentingnya penggunaan media dalam
pembelajaran. Apalagi pelajaran matematika yang mayoritas nya para siswa tidak
menyukainya. Media pembelajaran dalam proses belajar bermanfaat agar:
a). Pembelajaran lebih menarik perhatian sehingga
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
b). Materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh
siswa.
c). Metode mengajar menjadi lebih variatif sehingga
dapat mengurangi kebosanan belajar.
d). Siswa lebih aktif melakukan kegiatan belajar.
Kegunaan media pembelajaran sebagai berikut:
a). Memperjelas penyajian pesan.
b). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indera.
c). Mengatasi sikap pasif, sehingga peserta didik
menjadi lebih semangat dan lebih mandiri.
d). Memberikan rangsangan, pengalaman, dan persepsi
yang sama terhadap materi belajar.
3. Pengenalan
Beberapa Media pembelajaran
Teknologi yang teraakhir muncul
adalah teknologi micro prosesor yang melahirkan pemakaian computer dan kegiatan
interaktif (seels dan richey,1994). Berdasarkan perkembangan teknologi
tersebut, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu:[5]
a. Technologi cetak, adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis
terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
b. Teknologi audio visual, cara
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis
dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Jadi pengajaran
audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman
kata atau symbol-simbol yang serupa.
c. Teknologi berbasis computer
merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi ddengan menggunakan
sumber-sumber yng berbasis mikro-prosesor. Perbedaan antara media yang
dihasilkan oleh teknologi berbasis computer dengan yang dihasilkan dihasilkan
dari dua teknoli lainnya adalah karena informasi/ materi disimpan dalam bentuk
digital, bukan dalam bentuk cetaakan.
d. Teknologi gabungan adalah cara untuk
menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa
bentuk media yang dikendalikan oleh computer. Pengelompokan berbagai jenis
media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh seels dan Glasgow
pada tahun 1990:181-183 dibagi kedalam dua kategori luas, yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi muktahir.
Pengertian dari media muktahir secara ringkas disajikan
berikut ini:[6]
Teleconference adalah suatu teknik komunikasi dimana kelompok-kelompok yang
berada dilokasi geografis berbeda menggunakan mikrofon dan amplifer khusus yang
dihubungkan satu dengan yang lainnya sehingga setiap orang dapat berpartisipasi
dengan aktif dalam suatu pertemuan besar daan diskusi.
Kuliah jarak jauh adalah teknik pengajaran dimana seseoraang
ahli dalam ssuatu bidang ilmu tertentu menghadapi sekelompok pendengar yang
mendengarkan melalui amplifier telepon.
Computer assisted instruction adalah suatu sistem
penyampaian materi pembelajaran yang berbasis mikroprosesor yang pengajarannya
dirancang dan diprogram ke dalam sistem tersebut.
Hypertext adalah suatu tulisan yang tak berurutaan –
nonsekuensial.
Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang
menggabungkan media lain ke dalam teks.
Sistem tutor intelijen adalah pengajaran ddengan bantuan
computer yang memiliki kemampuan untuk berdialog dengan siswa dan melalui
dialog itu siswa dapat mengarahkan jalannya pengajaran.
Interactive video adalah suatu sistem penyampaian pengajaran
dimana materi video rekaman disajikan dengan pengendalian computer kepada
penonton.
Compact video disc adalah sistem penyampaian dan rekaman
video dimana signal audio-visual direkam pada disket plastic, bukan pada pita magnetic
Kemp dan Dayton pada tahun 1985 mengelompokkaan media
kedalam delapan jenis, yaitu:
Media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan diatas
kertas untuk pengajaran dan informasi. Lembaran ini berisi gambar atau foto
disamping teks pengajaran. Bentuk lain dari media cetakan adalah brosur dan
newsletter. Brosur merupakan pengumuman atau pembitahuan mengenai sesuatu program
atau pelayanan, sedangkan newsletter berisikan laporan kegiatan suatu
organisasi.
Teks terprogram adalah salah satu jenis media cetakan yang
bnayak digunakan. Teks informasi ini merupakan stimulus yang meminta siswa
untuk memberikan respons, kemudian siswa diberitahukan jawaban benar dengan
membandingkan jawabannya dengan jawaban yang disiapkan pada halaman buku ini. Beberapa
kelebihan media cetakan, termasuk teks terprogram, adalah:[7]
a. Siswa dapat belajar dan maju sesuai
dengan kecepatan masing-masing.
b. Disamping dapat mengulangi materi
dalam media cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis.
c. Perpaduan teks dan gambar dalam
halaman cetak sudah merupakan hala lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik,
serta dapat memperlancar penambahan informasi yang disajikan dalam dua format,
ferbal dan visual.
d. Khusus pada teks terprogram, siswa
akan berpartisipasi/berinteraksi dengan aktif karena harus member respon
terhadap pernyataan dan latihan yang disusun; siswa dapat segera mengetahui
apakah jawabannya benar atau salah.
e. Meskipun isi informasi media cetak
harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan
baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis
dan didistribusikan dengan mudah.
Keterbatasan media cetakan:
a. Sulit menampilkan gerak dalam
halaman media cetakan.
b. Biaya pencetakan akan mahal apabila
ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto yang berwarna warni.
c. Proses pencetakan media seringkali
memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan
percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
d. Pembagian unit-unit pelajaran dalam
media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang
dan dapat membosankan.
e. Umumnya media cetakan dapat membawa
hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar
tentang fakta dan keterampilan.
f. Jika tidak dirawat dengan baik,
media cetakan cetak rusak atau hilang.
Media panjang pada umumnya digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi didepan kelompok kecil. Media ini meliputi papan tulis,
flich chart, papan magnet, papan kain, papan bulletin, dan pameran. Kelebihan
media paper ini yaitu sebagai berikut:[8]
a. Bermanfaat diruang manapun tanpa
harus ada penyesuain khusus.
b. Pemakain dapat secara fleksibel
membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlansung.
c. Mudah mempersiapkan dan materinya
mudah digunakan.
Keterbatasan dari media paper itu sendiri yaitunya:
a. Keterbatasan penggunanya pada
kelompok kecil.
b. Memerlukan keahlian khusus dari
penyajiannya
c. Mungkin tidak dianggap penting jika
dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
d. Pada saat menulis dipapan, guru
membelakangi siswa, dan jika ini berlansung lama tentu akan mengganggu suasana dan pengolahan kelas.
Proyektor transparansi (OHP) adalah visual berupa huruf,
lambang, gambar, grafik atau gabungan pada lembaran bahan tembus pandang atau
plastic yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding
melalui sebuah proyektor. Kelebihan OHP diantaranya:[9]
a. Pantulan proyeksi gambar dapat
terlihat jelas pada ruangan yang terang (tidak perlu pada ruangan yang gelap)
sehinggu guru dan murid tetap dapat saling melihat.
b. Dapat menjangkau kelompok yang
besar.
c. Guru selalu dapat bertatap muka
dengan siswa karena OHP dapat diletakkan didepan kelas dan dengan demikian ia
selalu dapat mengendalikan kelasnya.
d. Transparansi dapat dengan mudah
dibuat seendiri oleh guru , baik yang dibuat secara manual maupun yang melalui
proses cetak, salin, dan kimia.
e. Pelantaranya dapat dengan mudah
dioperasikan
f. Memiliki kemampuan untuk menampilkan
warna
g. Dapat disimpan dan digunakan
berulang kali.
h. Dapat dijadikan pedoman dan penuntun
bagi guru dalam penyajian materi.
Keterbatasannya
meliputi:
a. Fasilitas OHP harus tersedia.
b. Listrik pada ruang/ lokasi penyajian
harus tersedia.
c. Tanpa layar yang dapat dimiringkan
sulit untuk mengatasidistorsi tayangan yang berbentuk trapezium.
d. Harus memiliki teknik khusus untuk
pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan.
Rekaman video-tape materi rekaman audiotape adalah cara
ekonomis untuk menyiapkan isi pelajaran atau jenis informasi tertentu.
Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio meliputi:
a. Pemusatan perhatian dan
mempertahankan perhatian.
b. Mengikuti pengarahan.
c. Melatih daya analisis.
d. Menentukan arti dari konteks.
e. Memilih-milih informasi atau gagasan
yang relevan dan informasi yang tidak relevan.
f. Merangkum, mengemukakan kembali,
atau mengingat kembali informasi.
Keuntungannya diantaranya:
a. Radio tape telah menjadi peralatan
yang sangat lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan.
b. Rekaman dapat digandakan untuk
keperluan perorangan sehingga pesan dan isis pelajaran dapat berada diberbagai
tempat
Slide adalah suatu filmtransparansi yang berukuran 35 mm
dengan bingkai 2x2 inci. Keuntungannya
diantaranya:
a. Urutan gambar dapat diubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan.
b. Isi pelajaran yang sama yang
terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan
diberbagai tempat ssecara bersamaan.
c. Gambar pada film bingkai tertentu
dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan
membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan ynag diingin
disampaikan.
d. Film bingkai dapat ditayangkan pada
ruangan yang masih terang.
e. Film bingkai dapat menyajikan gambar
dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan.
f. Film bingkai dapat digunakan sendiri
atau digabung dengan suara atau rekaman.
g. Film bingkai dapat menyajikan
peristiwa masa lalu atau peristiwa ditempat lain.
Ketebatasan
diantarany:
a. Gambara dan grafik visual yang
disajikan tidak tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan
televise atau film.
b. Film bingkai terlepas lepas
c. Meskipun biaya produksinya tidak
terlalu mahal.
Film dan video adalah gambar-gambar dalam frame dimana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada
layar terlihat gambar itu hidup. Keuntungan film dan video yiatu:
a. Film dan video dapat melengkapi
pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika merek amembaca, berdiskusi,
berpraktik, dan lain-lain.
b. Film dan video dapat menggambarkan
suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berualang-ulang jikaa
dipandang perlu.
c. Disamping mendorong dan meningkatkan
motivasi, film dan video menanamkan sikap dan segi-segi efektif lainnya.
d. Mengandung nilai-nilai positif dapat
mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e. Dapat menyajikan peristiwa yang
berbahaya bila dilihat secara lansung seperti lahar gunung berapi atau perilaku
binatang buas.
Terbatasannya
yaitu:
a. Umumnya memerlukan biaya mahal dan
waktu yang bnayak.
b. Pada saat dipertunjukkaan,
gambar-gambar bergerak terus sehinggaa tidak semua siswa mampu mengikuti
informasi yang ingin disampaikan melalui film tersebut.
c. Tidak selalu sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan belajar yang diinginkan.
Televise adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar
diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Keuntungan nya
yaitu:
a. Televise dapat memancarkan berbagai
jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, objel, specimen, dan
drama.
b. Bisa menyajikan mode dan
contoh-contoh yang baik bagi siswa.
c. Televisi dapat membawa dunia nyata
kerumah dan ke kelas-kelas.
d. Dapat memberikan kepada siswa
peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
e. Dapat menyajikan program-program
yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang
berbeda-beda.
f. Televisi dapat menyajikan visual dan
suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata.
g. Dapat menghemat waktu guru dan siswa
Keterbatasan
nya yaitu:
a. Hanya mampu menyajikan komunikasi
satu arah.
b. Pada saat disiarkan akan berjalan
terus
c. Guru tidak memiliki kesempatan untuk
merevisi film.
d. Tidak mampu menjangkau kelas besar
Computer adalah mesin yang dirancang khusus untuk
memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik ynag otomatis
melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Berpedoman kepada
keadaan siswa pada saat itu, computer harus sudah mengetahui program apa yang
tepat untuk pengajarannya. Pencarian program ini dapat menghasilkan 3
kemungkinan. Lebih dari satu program atau tak ada satu programpun. Apabila
lebih dari satu program yang mungkin dapat , factor ekonomis, dipergunakan
untuk memilih salah satu program. Program yang sungguh-sungguh bila tidak ada
satu program pun yang tepat dipilih. Pola dasar ini dikemukakan oleh lawren
stolurow dan denice david pada tahun 1965. Pola dasar ini terdiri atas dua
bagian besar yaitu “ pretutorial phase” dan “ tutorian phase”. Fase pretutorial
mempunyai tujuan supaya para siswa dapat memilih program pengajaran untuk suatu
tujuan instruksional tertentu. Fase tutorial mempunyai dua tujuan yaitu
menempatkan program pengajaran yang telah dipilih kedalam suatu program
penggunaan dan kedua monitor perilaku siswa untuk menemukan apakah program yang
baru berfaidah dan lebih tepat guna dari pada program pengajaran sebelumnya. [10]
Keuntungannya yaitu:
a. Dapat mengakomodasi siswa yang
lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat
evektif dengan cara yang lebih individual.
b. Dapat merangsang siswa untuk
mengerjakan latihan.
c. Kendali berada ditangan siswa
sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat
penguasaannya.
4. Penggunaan
Media pembelajaran
A. media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan
untuk mengirimkan dan mengkominikasikan pesan dan informasi. Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara
lansung terlibat dengan pemantuan pelajaran siswa. Media berbasis manusia
mengajukan dua teknik yang evektif, yaitu rancangan yang terpusat pada masalah
dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah
dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar.
Langkag-langkah teknik Socrates adalah sebagai berikut:[11]
a. Mengidentifikasi pernyataan
heuristic yang meminta siswa berbagi, menganalissi, mengevaluasi dan
mensintesis pekerjaan / tuga mereka
b. Pelajaran mungkin bisa dimulai
dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai pembahasan eksplorasi
c. Menentukan apakah siswa harus
belajar / bekerja bersama-sama dalam
kelompok. Perorangan, seorang demi seorang atau secara bebas.
Salah satu faktor penting dalam
pembelajaran dengan medis berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang
interaaktif. Pelajaran interaktif yang terstruktur dengan baik bukan hanya
lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan
pemecahan masalah yang kreaktif. Pembelajaran interaktif
dapat direalisasikan dalam bentuk-bentuk berikut, diantaranya : pembelajaran
partisipatori yaitu jenis pembelajaran yang dimulai dengan sesi cura pendapat
dari seluruh siswa. Pembelajaran main peran dimulai dengan main peran yang
diberi tahapan dengan pelaku yang terdiri atas siswa yang sukarela.
Pembelajaran kuis tim dimulai dengan mengumumkan bahwa aka nada kuis pada akhir
pelajaran. Pembelajaran kooperatif menciptakan tim-tim atau kelompok-kelompok
yang bertanggung jawab untuk saling mengajar pengetahuan atau keterampilan
khusus. Debat tersruktur amat bermanfaat bila ada butir-butir informasi penting
atau pandangan yang berlawanan. Pembelajaran 99-detik merupakan rancangan
pembelajaran yang membantu siswa memproses informasi dengan meminta siswa
mengorganisasikan secara singkat informasi kedalam penyajian yang tidak lebih dari 99 detik.
B. media berbasis cetakan
Materi
pembelajaran bebasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku
penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Pembelajaran berbasis teks yang
interaktif mulai popular pada tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran
terprogram (programmed instruction) yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Beberapa cara yang digunakan untuk
menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna,huruf, dan kotak.
C. media berbasis visual
Media
berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Bentuk
visual bisa berupa (a) gambar representasi (b) diagram (c) peta (d) grafik.
D.
media berbasis audio visual
Media
audio visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan
yang banyak, rancangan, dan penelitian.
E. media
berbasis computer
Komputer
berperan sebagai manager dalam proses pembelajran yang dikenal dengan nama computer managed instruction (CMI). Ada
pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar : pemanfaatannya
meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, dan kedua0duanya.
Format
penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial terprogram, tutorial intrlijen, dril and practice dan simulasi. tutorial terprogram adalah
seperangkat tayanganan baik statis mau
dinamis yang telah lebih dahulu diprogramkan. Tutorial intelijen berbeda dengan
tutorial terprogram karena jawaban computer terhadap pertanyaan siswa
dihasilkan oleh intelegensia artificial, bukan jawaban-jawaban yang terprogram
yang terlebih dahulu disiapkan oleh perancang pelajaran. Drill and practice digunakan
dengan asumsi bahwa suatu konsep, aturan atau kaidah, prosedur telah diajarkan
kepada siswa. Simulasi pada computer memberikan kesempatan untuk belajar secara
dinamis, interaktif, dan perorangan.
F.
Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
belajar
Perpustakaan
merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan menyediakan bahan0bahan pustaka
berupa barang cetakan seperti buku, majalah atau jurnal ilmiah, peta, surat
kabar, karya-karya tulis berupa monografi yang belum diterbitkan serta
bahan-bahan non cetakan seperti mikrofish, microfilm foto-foto, film, kaset
audio/ video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato, dan lain-lain.
TUJUAN
PEMBELAJARAN ATAU KOMPETENSI
Rumusan
klasik tujuan pembelajran yang sejak dahulu sudah diterapkan adalah singkatan
ABCD. Rumusan ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut.[12]
A=audience
Pembelajr
atau peserta didik dengan segala karakteristiknya. siapa pun peserta didik,
apapun latar belakangnya, serta kemampuan prasyarat sebaiknya jelas dan rinci.
Penjelasan juga termasuk triwulan, semester, atau program pendidikan dan
pelatihan yang diikuti.
B=
behavior
Prilaku
pelajar yang dikembangkan dalam
pembelajaran. Prilaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan
kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan
dapat diamati, misalnya menjelaskan, menyusun, menarikan, menggunakan, dan
seterusnya; dan dirumuskan secara utuh seperti:
·
Menjelaskan skema komunikasi model
schramm di kelas
·
Melakukan uji coba titik api di halaman
sekolah dengan kaca suryakanta
C=condition
Situasi
kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi pelajar dapat belajar dengan
baik. Penggunaan media dan metode serta sumber belajar menjadi bagian dari
kondisi belajar ini. Kondisi ini menunjuk pada istilah strategi pembelajaran
tertentu yang diterapkan selama proses belajar mengajar berlangsung.
D=degree
Persyaratan
khusus atau criteria yang dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa
pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil. Criteria ini dapat
dinyatakan dalam presentase benar (%), menggunakan kata-kata seperti tepat atau
benar, waktu yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan tertentu yang
dianggap dapat mengukur pencapaian kompetensi.
Pemanfaatan media pembelajaran dan sumber
belajar sejak dahulu. Artinya media itu sendiri adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Peran media pembelajaran menurut smaldino
dalam prawiradilaga, diantaranya:
a. Diatur
pengajar
Media pembelajaran yang
difungsikan oleh pengajar dan menjadi bagian dari penyajian materi yang
disajikan oleh pengajar tersebut.
b. Diatur
peserta didik
Media pembelajaran yang
difungsikan oleh peserta dididk itu sendiri karena ia merasa bahwa ia ingin
terlibat lansung dalam kegiatan belajarnya
c. Belajar
jarak jauh
Belajar jarak jauh
memerlukan sarana telekomunikasi yang memadai, baik untuk interaksi yang
bersifat sinkron atau asinkron
Pemilihan media atau
sumber belajar yang tepat ditentukan oleh :
a. Situasi
pembelajaran
b. Peserta
didik atau pelajar berikut karakteristiknya seperti tipe belajar, usia, dan
minat
c. Tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta didik.
d. Ketersedian
media dan sumber belajar itu sendiri dilokasi belajar
e. Kemampuan
pelajar untuk menggunakannya jika akan digunakan dalam KBM dengan pola
konfensional
PERAGAAN
Maksud
dan tujan peragaan ialah memberikan variasi dalam cara-cara kita mengajar,
memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar itu, sehingga lebih berwujud,
lebih terarah untuk mencapai tujuan pelajaran. Jenis-jenis alat peraga
diantaranya: pengalaman lansung, pengalaman yang diataur, dramatisasi ,
demonstrasi, karya wisata, pameran, televise sebagai alat peraga, film sebagai
alat peraga, gambar sebagai alat peraga .[13]
5.
evaluasi media pembelajaran matematika
Evaluasi
dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi kelas dan kelompok
interviu perorangan, observasi mengenai perilaku siswa, evaliasi media yang
telah tersedia. Kegagalan mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan tentu
saja merupakan indikasi adanya ketidak besaran dalam proses pembelajaran
khussunya penggunaan media pembelajaran. Evaluasi bukanlah akhir dari siklus
pembelajaran, tetapi ia meruppakan awal dari suatu siklus pembelajaran
berikutnya. [14]
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk mengatasi kemungkinan hambatan-hambatan yang terjadi
selama proses penafsiran dan agar pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif, maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan (isi/materi ajar) dibantu
dengan menggunakan media pembelajaran. Diharapkan dengan pemanfaatan sumber
belajar berupa media pembelajaran, proses komunikasi dalam kegiatan belajar
mengajar berlangsung lebih efektif dan efisien.
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin mendorong
usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar)
diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan pendukung proses pembelajaran,
dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih (sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih dari itu, guru diharapkan mampu
mengembangkan keterampilan membuat media pembelajarannya sendiri. Oleh karena
itu, guru (pengajar) harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994): (i) media sebagai
alat komunikasi agar lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; (ii) fungsi
media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; (iii) hubugan antara metode
mengajar dengan media yang digunakan; (iv) nilai atau manfaat media dalam
pengajaran; (v) pemilihan dan penggunaan media pembelajaran; (vi) berbagai
jenis alat dan teknik media pembelajaran; dan (vii) usaha inovasi dalam
pengadaan media pembelajaran.
Media pembelajaran, khususnya media visual, memiliki 4
fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi
kompensatoris. Ada delapan manfaat media dalam pembelajaran, yaitu
(1) penyampaian perkuliahan menjadi lebih baku,
(2) pembelajaran cenderung menjadi lebih menarik,
(3) pembelajaran menjadi lebih interaktif,
(4) lama waktu pembelajaran dapat dikurangi,
(5) kualitas hasil belajar siswa lebih meningkat,
(6) pembelajaran dapat berlangsung di mana dan kapan
saja,
(7) sikap positif siswa terhadap materi belajar dan proses
belajar dapat ditingkatkan,
(8) peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.”
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, Technologi cetak,
Teknologi audio visual, Teknologi berbasis computer, Teknologi gabungan.
B.
Saran
Mana kalanya disetiap media tersebut sangat bagus untuk
meningkatkan kualita pembelajaran. Tetapi manakalanya ada media tersebut
memiliki kekurangan dan kelebihan baik itu berdampak pada pelajar atau pun
kepada peserta didik. Oleh karena itu dalam pembentukan suasana belajar yang
menarik dan meningkatkan daya ingat yang cepat, sebaiknya pendidik harus
senantiasa dapat memilah-milah media apa yang sangat bagus dan cocok diterapkan
kepada pelajar. Agar merekapun menikmati suasana belajar yang tak terlupakan
dan mudah dipahami khususnya pelajaran matematika.
Selain sangat selektif memilih media
pembeljaran yang baik bagi peserta didik dan pendidik sebaik nya pendidik juga
harus memperhatikan penggunaanya, fungsi serta manfaatnya.
[1]
azhar arsyad, media pembelajaran, ed 1, cet. 14. Jakarta: rajawali pers, 2011,
hlm, 3
[2] http://www.m-edukasi.web.idd/2012/04/pengertian-media-pembelajaran.html,sel19-feb-13,pkul-16.02
[3]
http:www.bakharuddin.net/2012/08/fungsi-daaan-manfaat-media-pembelajaran.html
[4]
azhar arsyad, media pembelajaran, ed 1, cet. 14. Jakarta: rajawali pers,
2011,hlm; 17
[5]
Ibid hal 33
[6]
Ibid hal 35
[7]
Ibid hal 38
[8]
Ibid hal 40-41
[9]
Ibid hal42-44
[10]
Engkos wara, dasar-dasar metodologi pengajaran, Jakarta: bina aksara, 1984, hlm
7-9
[11]
Ibid hlm82
[12]
Dewi salmaprawiradilaga, prinsip disainpembelajaran, ed1, cet2, Jakarta:
kencana, 2008, hlm 62
[13]
Nasution , didaktik asas-asas mengajar, ed2, cet 1, jakarta: bumi aksara, 1995,
hlm 98
[14]
azhar arsyad, media pembelajaran, ed 1, cet. 14. Jakarta: rajawali pers,
2011,hlm;175
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar M.A. 2011.
media pendidikan. Jakarta: rajawali pers.
Nasution, M.A. 1995.
didaktik asas-asas mengajar. Jakarta: bumi aksara
Prawiradilaga, salma dewi. 2008. Prinsip desain pembelajaran.
Jakarta: kencana
wara, engkos . 1984.
Dasar-dasar metodologi pengajaran. Jakarta: bina aksara